Spion Sepeda, Perlu atau Tidak?
Apakah Anda pernah memakai spion di sepeda? Pasti sebagian besar menjawab tidak pernah. Ya, benda kecil yang satu ini memang jarang digunakan di sepeda. Bagi kebanyakan pesepeda, memasang spion di sepeda adalah hal yang aneh atau bahkan tak bermanfaat.
Meski demikian, bagi pehobi boseh tamasya/sepeda touring, penggunaan benda kecil itu besar manfaatnya. Bagi pehobi sepeda touring yang notabene melakukan perjalanan berhari-hari di tengah jalanan yang dipenuhi kendaraan bermotor, penggunaan spion bisa menjadi andalan untuk lebih waspada dari kendaraan yang ada di belakang.
Bersepeda di jalan raya perlu kehati-hatian dari kendaraan yang ada di sekitar kita. Tak jarang kendaraan-kendaraan menyerobot/menyalip kita dari belakang secara tiba-tiba tanpa memberi klakson atau tanda sebelumnya. Tentunya, hal itu sangat membahayakan bagi pesepeda. Oleh karena itu, salah satu solusinya adalah dengan menggunakan spion karena kita akan lebih mudah mewaspadai kendaraan-kendaraan tersebut.
Di kalangan pesepeda lowrider pemasangan spion lebih sebagai aksesoris dengan bentuk yang unik tentunya, baik beli jadi maupun dari hasil custom alias buatan sendiri. Memang tidak semua toko/bengkel sepeda menjual spion sepeda. Mungkin dengan alasan pembelinya sangat sedikit.
Saat ini, spion sepeda tak hanya yang dipasang di handiebar/setamg, tetapi ada juga yang bisa dipasang/ditempel di helm dengan posisi tepat di samping muka si pesepeda. Namun, spion jenis itu bisa berbahaya bagi penggunanya. Lebih aman menggunakan spion yang dipasang di setang sepeda.
Jika pada kendaraan bermotor spion menggunakan kaca cermin, mayoritas spion sepeda menggunakan plastik cermin yang memiliki kualitas menyerupai kaca cermin. Meski penggunaan spion pada sepeda masih terbilang aneh, bagi penghobi sepeda touring, penggunaan spion sangat bermanfaat dan bisa dibilang menjadi salah satu bagian yang harus ada pada sepeda touring.