Mengenal Teknik Dasar Makrame, Hobi Kekinian yang Artistik
CahayaPerdana.com - Bahan utama yang diperlukan untuk membuat karya makrame tentu saja tali. Kita dibebaskan menggunakan tali sepanjang apa pun dengan warna sebanyak apa pun sesuai selera.
Apabila anda akan merangkai tali-temali dan membuat wall hanging berukuran besar, maka dibutuhkan penyangga, biasanya berupa stik atau tongkat.
Penyangga itu bisa terbuat dari apa saja, seperti tongkat kayu, penyangga gorden, atau bisa juga ranting kayu.
Jika ingin bereksplorasi, bisa juga memakai bahan pelengkap lain seperti mote-mote, bola kayu (untuk dibuat tassel), hingga pita warna-warni. Bisa juga menambahkan macrame board yaitu alat bantu agar kita tak disulitkan dengan untaian tali saat merangkainya.
Board macrame adalah alas dengan sekat di keempat pinggirannya. Fungsinya untuk mengaitkan tali saat menyimpulkan tali-tali.
Ada banyak teknik dalam makrame. Namun membuat makrame cukup mudah dengan beberapa teknik simpulan dasar. Antara lain simpul garapan (larkshead knot) yaitu meloloskan tali dalam lekukan yang melilit penyangga. Simpul ini menjadi simpul utama untuk membuat wall hanging karena melekat langsung pada penyangga.
Disarankan agar membuat simpul garapan dengan jumlah genap. Itu karena untuk merangkai makrame memerlukan tali kelipatan dua (bergantung pada besar kecilnya ukuran wall hanging yang diinginkan. Jika ingin besar dan lebar, tentu jumlah simpulnya dibuat lebih banyak. Idealnya sih 12 simpul untuk membuat wall hanging kecil.
Teknik kedua adalah simpul garapan terbalik (reversed larkshead knot). Dengan cara yang sama dengan simpul garapan, tetapi posisi tali yang diloloskan membelakangi kita.
Simpul yang paling banyak digunakan dalam makrame adalah simpul kotak (square knot). Simpul ini menggunakan empat tali, dengan dua tali paling tengah berada pada posisi tetap sampai selesai merangkai. Kita hanya perlu melilit dan menyimpulkan dua tali di kanan kirinya sehingga membuat bentuk kotak.
Dalam simpul ini, harus konsisten tumpang tindih antara talinya. Untuk pemula mungkin masih bingung, tapi setelah berlatih terus akan terbiasa.
Selanjutnya adalah simpul spiral. Dengan cara yang sama seperti simpul kotak, tetapi tidak ada pergantian kanan dan kiri saat merangkai tali-temali.
Terakhir, teknik lilitan untuk membuat pembatas atau pola pada makrame. Tak seperti teknik simpulan dasar lain, teknik lilit ini lebih mudah. Akan tetapi, butuh kehati-hatian agar lilitan tidak tercerai-berai serta nilai karya makrame bisa ditentukan oleh pola yang dibuat dari lilitan-lilitan ini.
Bukan hanya menjadi bidang dua dimensi, makrame juga bisa dibuat tiga dimensi atau memiliki ruang. Caranya, dengan menemukan tali di kedua sisi kanan dan kiri dan merangkaikannya dengan simpulan-simpulan.
Sebetulnya, teknik makrame itu masih ada banyak. Tapi dari teknik dasar saja sudah bisa dibuat macam-macam pola dan kreasi. Jadi dari mengenal teknik dasar saja sudah bisa mulai membuat karya makrame.